1. Berdoalah agar Allah SWT. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sihat wal afiat.
Dengan keadaan sihat, kita dapat melaksanakan ibadah secara maksima dalam bulan ini, baik puasa, solat, tilawah dan zikir. Parasalafussoleh selalu memohon kepada Allah agar diberikan kurnia bulan Ramadhan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Ertinya: Ya Allah, kurniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang Engkau cintai dan redhai.
2. Bersyukurlah dan memuji Allah atas kurnia Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagunganNya.”
Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam keadaan sihat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah SAW selalu memberikan khabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang bulan Ramadhan.
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkat. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Salafussoleh sangat memperhatikan bulan Ramadhan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadhan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan rahmat.
4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin daripada bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Justeru isilah setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang dapat membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah seperti tadarus Al-Quran, zikir, solat sunat, bersedeqah, menjamu orang berbuka puasa, solat terawih dan solat malam.
5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktiviti-aktiviti kebaikan.
“Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah dalam bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah.“Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” [Q.S. Al-Anbiyaa(21): 7]
7. Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar daripada segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah bulan taubat.
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
8. Siapkan jiwa dan ruh kita dengan bacaan yang mendukung proses tazkiyatun-nafs. Hadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa sehingga secara mental kita bersedia untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadhan.
9. Hiasilah rumah dan diri. Marilah kita menghiasi rumah kita agar nampak kegembiraan kita menyambut Ramadhan seperti menggantung banner “Selamat Datang Ramadhan Al-Mubarak” dan lampu warna- warni. Hiasilah diri dengan pakaian yang baik dan wangian yang segar ketika beribadah kepada Allah contohnya seperti ketika menunaikan solat terawih. Berbelanjalah sedikit untuk kegembiraan kita menjelang Ramadhan.
10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih.
- Kepada Allah, dengan taubat nashuha
- Kepada Rasulullah SAW, dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya.
- Kepada orang tua, isteri-isteri, anak-anak, dan sahabat-sahabat serta kaum kerabat, dengan mengeratkan hubungan silaturrahim
- Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah paling bermanfaat bagi orang lain.